Total Pageviews

Powered by Blogger.

Sunday, January 24, 2016

MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN INDONESIA

PERKEMBANGAN MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN VIRTUAL

Masyarakat Virtual

Istilah kata virtual pada kamus ilmiah populer ialah pertumbuhan dunia maya yang tidak nyata. Begitulah pengertiannya yang dirasa sudah tidak tabu lagi dalam zaman kontemporer ini. Hampir seluruh elemen masyarakat merasakan hembusan nikmatnya dunia maya, dan tidak sedikit yang tenggelam dengan euforia tersebut. Sehingga masyarakat menganggap bahwa kondisi nyata adalah realitas yang semu, sedangkan kondisi semu yaitu dunia maya dianggap realitas yang nyata. Di awali dengan menanamkan mindset mengenai konsumersime di negara-negara miskin dan berkembang oleh faham neoliberalisme, setelah itu diperkuat dengan doktrinasi virtualisasi. Dengan dalih untuk mempermudah akses informasi bagi kehidupan masyarakat. Tetapi pada kenyataannya sangat berbeda, ternyata masyarakat konsumtif tidak dapat membedakan informasi yang sesuai dan yang tidak sesuai, oleh karena itu banyak yang melakukan penyelewengan akses informasi seperti membuka video porno, kecanduan games online, dan fanatik dengan dunia maya atau sosial media. Sehingga tidak ada lagi sekat antara kalangan dibawah umur dengan kalangan dewasa, karena mereka sama-sama dapat mengakses berbagai macam informasi.
Maka terjadilah sebuah fenomena yang distorsi, seperti banyak siswa SD yang sudah membicarakan percintaan, seks bebas, dll. Begitu juga generasi muda yang dahulu di istimewakan sebagai kaum perubahan, tetapi ketika terkena dampak virtualisasi, akhirnya generasi ini memiliki kedangkalan berpikir dalam memaknai kehidupan, memiliki pola pikir instan, dan akhirnya bersikap apatis. Doktrinasi faham neoliberalisme ternyata tidak hanya menggerogoti sistem perekonomian suatu bangsa saja, bahkan sampai dengan merusak karakter masyarakat yang sudah tidak lagi sesuai dengan budaya bangsanya, yang paling bahaya masyarakat sudah kehilangan jati dirinya di realitas yang nyata, karena mereka menganggap realitas nyata penuh dengan kemunafikan, korupsi, AIDS, erosi, kemacetan, dan global warning. Sedangkan dunia maya bagaikan kehidupan baru yang bebas untuk berekspresi, berseni, dan melakukan inovasi-inovasi yang spekulatif. Hal itu semua dianggap sah dalam dimensi virtual karena dalam dimensi ini tidak ada etika atau norma yang menyekatnya.
Peradaban konsumerisme jika dibiarkan begitu saja maka akan membahayakan peradaban itu sendiri, akan terjadi sebuah permasalahan-permasalahan yang sangat mendasar, karena peradaban ini akan mengeroposi mindset dan karakter anak bangsa, dan peradaban tersebut akan menjadi musuh besar kaum intelektual. Mereka yang masih meyakini akan cita-citanya yang sesuai dengan nilai kebenaran, kemanusiaan, dan ketuhanan akan berusaha untuk melawan dengan sekuat tenaganya.

Sumber artikel :
http://m.kompasiana.com/ramandaade/masyarakat-virtual_54f8c3a1a333115d158b4879

Dari artikel diatas, dapat saya analisa tentang perkembangan masyarakat dan kebudayaan virtual.

Tahap perkembangan masyarakat dan cyber community atau bisa disebut dengan masyrakat virtual. Secara sederhana ada 3 tahap perkembangan masyarakat ; berdasarkan tata kehidupan dan penciptaan serta penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi yakni :

Masyarakat tradisional

Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang tertutup, padu monopolitik (terdapatnya seperangkat pemikiran dan nilai yang meresapi, mengatur dan menguasai semua bidang yang ada. Salah satu cirinya dalah ketergantungan kepada lingkungan.

Masyarakat transisi

Masyarakat trasnsisi adalah masyarakat yang berada di antara masyarakat tradisional dan modern. Pada umumnya berada di daerah marginal atau pinggiran atau kota-desa. Salah satu cirinya adalah tingkat mobilitas masyarakat yang tinggi.

Masyarakat modern

Masyarakat modern adalah masyarakat yang telah meninggalkan cara-cara tradisional yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban dunia masa kini.
Masyarakat modern relatif bebas dari kekuasaan adat-istiadat lama, karena mengalami perubahan dalam perkembangan zaman dewasa ini. Perubahan-perubahan itu terjadi sebagai akibat masuknya pengaruh kebudayaan dari luar yang membawa kemajuan terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu cirinya adalah lebih percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.


Perkembangan masyarakat cyber/virtual beserta kebudayaannya dan juga dampak dari perkembangan itu.

Kebudayaan sendiri adalah salah satu kata yang merujuk pada perkembangan intektual, spritualitas, dan estetika pada sebuah masyarakat. Kebudayaan pun disepakati sebagai buah tangan dari manusia dan melalui konstruksi sosial.
Berbagai macam jenis kerajinan, kesenian, maupun masakan yang mencirikan ke-khasan daenah masing-masing adalah warisan yang tak ternilai harganya.
Namun perkembangan zaman dan teknologi yang begitu cepat membuat perkembangan kebudayaan Indonesia menjadi tersendat dewasa ini. Betapa tidak, Remaja-remaja saat ini lebih senang bermain video game dari pada memainkan permainan tradisional seperti congklak, galaksin, dan permainan lainnya. Mereka lebih memilih memakan makanan siap saji dari pada makanan tradisional yang notabene adalah makanan khas mereka sendiri seperti Gudeg. Dan Lebih bangga jika memakai pakaian bermerk perancang terkenal dari pada memakai batik yang merupakan warisan leluhur kita. Kesenian seperti wayang dan tarian tradisional pun sangat jarang ditemui. Mungkin sesekali kesenian tersebut dipentaskan di salah satu tempat tujuan wisata di Indonesia, namun miris sekali jika mengetahui jumlah pengunjung yang menyaksikannya hanya sedikit sekali.

Masyarakat nyata adalah kehidupan masyarakat yang secara indrawi dapat dirasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, dimana sebuah kehidupan nyata di mana hubungan-hubungan sosial sesama anggota masyarakat di bangun melalui penginderaan secara langsung.

Masyarakat maya, adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung di indera melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksikan sebagai sebuah realitas.

Dan dengan adanya pengertian masyarakat nyata dan maya dapat kita pahami dari segi perkembangan serta dampaknya, perkembangan masyarakat virtual sangatlah pesat disertakan dengan berkembangnya teknologi, dan berdampak kepada kehidupan nyata yang bisa berdampak baik positif maupun negatif.

Dalam masalah ini, dampak positif yang didapat dalam kehidupan nyata adalah bertambahnya wawasan masyarakat nyata akan pekembangan dunia, juga mudahnya masyarakat meng-akses situs-situs yang penting, juga dengan mudah menambah jaringan pertemanan melalui dunia maya dan juga mulai browsing ; chating; email; bahkan untuk keperluan bisnis kecil-kecilan yang saya buat sebagai media iklan, internet bukan hanya untuk kebutuhan dan ternyata internet adalah sutu tuntutan juga bagi saya, karena media informasi tambahan saya sebagai mahasiswa bisanya saya akan browsing di internet, melalui search engine besar seperti GOOGLE yang sebagian kalangan disebut sebagai Dewa Bumi, bukan hanya itu sebagai segala fasilitas penujang kampus pun terdapat disana, agar mahasiswanya tidak perlu repot dengan mencari papan pengumuman kampus.
Tetapi di balik dampak positif itu juga mempunyai dampak yang negatif, yaitu : masyarakat nyata menjadi lebih kurang berinteraksi langsung dengan sesama, banyak situs-situs yang tak seharusnya di akses seperti yang dituliskan di artikel, contoh lain manusia jadi ketergantungan dengan informasi yang didapatkan dari internet sebagai perkembangan new media. Misalnya kita membutuhkan sebuah informasi dan kemudian menicarinya di internet, informasi yang tertampil hanya langsung di Salin tanpa memikirkan ke layak atau tidak layaknya suatu informasi tersebut.

Sumber terkait :

http://revantatio.blogspot.co.id/2011/01/new-media.html?m=1

http://putrarankkuty.blogspot.co.id/2011/12/kebudayaan-masyarakat-indonesia.html?m=1

http://journal.webscience.org/175/3/websci09_attachment_176.pdf

Sulhardi, A, S.Sos, M.Si. New Media & Society. Jakarta : Pusat Bahan Ajar dan eLearning.
 

Blogger news

Dancing Banana Baby

Blogroll